Soulmarks : Chapter 1, Sekolah Baru dan Teman Baru.

848 words. first day of school.

Sunghoon bersumpah.

Hari ini dirinya seperti sedang dikutuk oleh dewi fortuna.

Seakan belum cukup dengan kehujanan dan kesasar di jalan, sekarang ia harus berurusan dengan satpam penjaga gerbang sekolah barunya yang sibuk mengintrogasi keterlambatannya.

“Saya murid baru, pak. Baru pindah hari ini.” Jelas Sunghoon untuk yang kesekian kalinya.

Melihat murid di hadapannya ini tetap pada pernyataan yang sama setelah berkali-kali ditanya, membuat satpam ini akhirnya luluh dan membukakan pintu gerbang untuknya.

“Ya sudah. Ayo, kamu ikut saya.” Ajak pria gagah tersebut pada Sunghoon.

Sunghoon pun mengekor di belakangnya. Ia dibawa menuju ke sebuah ruangan, yang bisa ia duga sebagai ruang guru.

Tampak petugas keamanan itu berbicara dengan seorang guru yang berpapasan di ambang pintu.

“Permisi, Mr. Heechul.”

“Oh! Ya, ya. Pagi, pak!” Balas pria dengan penampilan dandy tersebut dengan ramah.

Tanpa membuat waktu, si satpam langsung beralih menatap Sunghoon, “Ini, Mr. Ada siswa yang terlambat, katanya siswa pindahan. Saya tadi mau tanya sama guru piket, ternyata guru piketnya sedang tidak di tempat.” Jelasnya.

Guru itu pun mengarahkan pandangannya ke arah Sunghoon. Dengan cepat, Sunghoon tersenyum tipis dan membungkukkan kepalanya sopan.

“Ooh! Sunghoon, ya?” Tanya Mr. Heechul dengan pasti.

Agak sedikit terkejut Sunghoon saat guru itu mengetahui namanya. Ia pun mengangguk pelan, “Iya, benar. Nama saya Sunghoon, Mr.”

“Ini siswa pindahan, pak. Anak walinya miss Fei. Langsung diantarkan ke kalasnya saja. Tapi, tunggu sebentar. Miss Fei sedang mengajar di kelas berapa, ya? Coba saya lihat dulu.”

Mr. Heechul melihat ke arah layar besar yang berada di ruangan pintu masuk tersebut, berisikan nama-nama guru disana dan informasi dimana mereka sedang mengisi materi pelajaran.

“Miss Fei ternyata sudah ada di kelas yang beliau walikan, pak. Silahkan diantar saja anaknya langsung.”

“Baik, Mr. Kalau begitu saya permisi, yaa.”

Mr. Heechul pun mengangguk dengan senyum ramahnya. “Iya. Eh—lho? Itu ada Jeongseong, ketua kelasnya dia. Jongseong-ah!”

Sunghoon refleks menolehkan kepalanya ke arah yang dipanggil oleh sang guru.

Dan seketika, dunia Sunghoon rasanya seperti berhenti berputar.

Yang bergerak hanyalah pemuda bernama Jongseong itu, mendekat ke arahnya dengan gerakan slow motion.

Obsidian mereka saling bertubrukan.

Ada secercah perasaan aneh yang mengiring dalam lubuk hati Sunghoon.

“Jongseong,” Panggil Mr. Heechul lagi, membuat atensi pemuda itu berpendar dari Sunghoon. “Habis darimana?”

“Ruang administrasi, Mr. Habis kembaliin rapot teman-teman,” Jawab Jongseong.

“Aah, begitu. Ini teman sekelas kamu yang baru pindah hari ini. Tolong sekalian ajak ke kelas, ya?” Pinta Mr. Heechul, “Miss Fei ada di kelas kalian, kan?”

Jongseong pun mengangguk dan kembali menatap Sunghoon dengan senyum kecil sambil menyapanya, “Halo.”

Sunghoon memutus tatapan mereka dengan membungkuk kecil, sebagai tanda membalas sapaan tersebut melalui bahasa tubuhnya.

“Sunghoon, kamu ikut sama Jongseong, yaa. Dia ketua kelas kamu.” Jelas Mr. Heechul pada sang murid baru.

Tanpa banyak membantah, Sunghoon pun mengangguk, “Baik. Terimakasih, Mr”

Dengan begitu, Sunghoon pun berjalan menuju ke kelas barunya dengan ditemani oleh sang ketua kelas.

Seperti sebagaimana tadi ia mengekor di belakang pak satpam, sekarang ia melakukan hal yang sama di belakang pemuda bernama Jongseong.

Jongseong pun menyadari hal tersebut.

Ia memperlambat langkahnya dan menyejajarkan dirinya di samping Sunghoon.

Sunghoon menoleh ke arah Jongseong.

Tanpa ia bertanya, Jongseong seperti sudah mengerti dari cara Sunghoon menatapnya yang seakan bertanya kenapa.

“Sama-sama aja yaa jalannya?” Kata Jongseong pelan.

Sunghoon mengangguk pelan.

Tidak sampai lima menit kemudian, mereka pun sampai di depan sebuah ruang kelas yang terletak di lantai tiga bagunan tersebut.

“Lo masuk duluan aja, ya?” Kata Jongseong sebelum mereka masuk ke dalam kelas.

Ingin hati bertanya kenapa, tapi Sunghoon tidak benar-benar melakukan.

“Makasih, yaa.” Ujarnya pada Jongseong.

Lagi, senyum itu dilemparkan Jongseong padanya. “Sama-sama.”

Setelahnya, si ketua kelas pun berlalu pergi meninggalkannya di depan pintu kelas seorang diri.

Sunghoon menarik nafasnya dalam-dalam. Berusaha mengumpulkan nyalinya sebelum ia mengetuk pintu tersebut.

Ketika dirasa sudah cukup, ia memberanikan diri untuk mengetuk.

Knock. Knock. Knock.

“Silahkan masuk.” Terdengar suara lembut mempersilakan.

Diayunkannya daun pintu tersebut dan puluhan pasang mata langsung menyambutnya.

“Permisi, miss. Saya siswa pindahan yang akan mulai bersekolah disini mulai hari ini. Maaf, saya terlambat.” Sunghoon menjelaskan dirinya.

“Oh! Iya, sini, nak. Masuk, masuk.” Sambut wanita cantik itu dengan hangat.

Sunghoon pun mulai melangkahkan kakinya dan masuk ke dalam kelas tersebut.

Ia berhenti di tengah-tengah ruangan seraya didampingi oleh sang wali kelas.

“Anak-anak, ini dia teman baru kita!” Beliau memberitahukan ke seluruh penjuru kelas, dan kembali menatap Sunghoon, “Ayo, perkenalkan diri kamu dulu, nak.”

Sunghoon bisa melihat teman-teman sekelasnya menatapnya dengan pandangan penasaran.

“Halo, semuanya. Selamat pagi. Namaku Sunghoon. Mohon bantuannya, yaa. Salam kenal.” Sunghoon memperkalkan diri dengan seadanya.

Namun, reaksi yang ia dapat dari teman-temannya ternyata jauh di luar dugaan.

“HALOOOO SUNGHOON! SALAM KENAL JUGAAAAA!” Balas mereka semua serentak sambil memamerkan cengiran lebar dan melambai ke arah Sunghoon dengan antusias.

Mau tak mau, kedua ujung bibir Sunghoon terangkat membentuk sebuah lengkungan bahagia di wajahnya setelah melihat sambutan hangat yang didapatnya.

“Nah, sekarang kamu boleh duduk di belakang Ningning sama Chaeryeong, yaa. Sendiri nggak apa-apa ya, Hoon?”

Sunghoon pun mengangguk, “Iya, Miss. Nggak apa-apa, kok.”

Dan Sunghoon pun berjalan menuju tempat duduknya yang berada di paling belakang.

Well, sejauh ini ternyata tidak seburuk apa yang Sunghoon pikirkan.

Semoga saja.


december 7th, cece.